Tuesday, October 22nd, 2024

Dominasi Chip AI Nvidia Memicu Lonjakan Saham yang Belum Pernah Terjadi

Apa yang sedang terjadi?

Saham Nvidia meroket berkat permintaan yang melonjak untuk chip AI-nya, menjadikan perusahaan ini favorit di Wall Street.

Apa artinya ini?

Kenaikan saham Nvidia yang luar biasa—785% sejak awal 2023 dan 160% hanya pada tahun 2024—didukung oleh chip AI-nya, yang kini dianggap sebagai standar emas industri. Lonjakan ini sempat menjadikan Nvidia perusahaan paling berharga di dunia pada Juni 2024 sebelum Microsoft merebut kembali gelar tersebut setelah penurunan saham Nvidia. Tren ini jelas: dana ekuitas AS yang dikelola secara aktif dan memegang saham Nvidia mencatatkan pengembalian rata-rata 16,3% pada semester pertama 2024, jauh melampaui 5,7% untuk dana yang tidak memilikinya. Namun, memegang posisi yang terkonsentrasi dalam Nvidia meningkatkan risiko. Data Morningstar menunjukkan bahwa 355 dana yang dikelola secara aktif memegang posisi Nvidia yang berjumlah 5% atau lebih dari aset mereka pada Q1 2024, peningkatan yang signifikan dari 108 tahun lalu.

Mengapa saya harus peduli?

Untuk pasar: Efek Nvidia.

Saham Nvidia bukan hanya pemimpin; ia juga penggerak pasar. Saham ini menyumbang sekitar sepertiga dari kenaikan hampir 17% S&P 500 tahun ini, sementara hanya 24% saham dalam indeks yang melampauinya. Namun, dengan Nvidia diperdagangkan pada 39,3 kali pendapatan ke depan—sekitar 50% lebih tinggi dari median industri—ada risiko signifikan. Konsentrasi dana yang tinggi memperbesar volatilitas, seperti yang terlihat ketika saham Nvidia anjlok hampir 6% dalam sehari, menyeret Nasdaq 100 yang berat pada teknologi turun 2,2%, hanya untuk pulih sebagian keesokan harinya.

Gambaran yang lebih besar: Berjalan di atas tali yang tinggi.

Sekitar sepertiga dari aset dana Fidelity dan Baron Fifth Avenue Growth terkait dengan Nvidia, yang membuat mereka rentan terhadap penurunan pada saham tunggal ini. Bahkan para veteran industri pun mengungkapkan perasaan campur aduk; CIO Firsthand Capital Management menyesali penjualan Nvidia pada tahun 2020 karena kehilangan keuntungan, tetapi menyadari risiko yang melekat pada posisi yang terkonsentrasi. Saat Nvidia tetap bernilai tinggi, investor harus menimbang kinerja yang mengesankan dengan potensi kerugian yang signifikan.