Artikel yang ditulis oleh tim PÚBLICO Brasil ditulis dalam varian bahasa Portugis yang digunakan di Brasil.
Akses gratis: unduh aplikasi PÚBLICO Brasil di Android atau IOS.
Tindak lanjuti hingga saat ini: António Guterres dilarang memasuki Israel
Sebuah pesawat Angkatan Udara Brazil (FAB) mendarat di Lisbon Rabu ini (02/10), pukul 14.00 WIB, dengan misi mengevakuasi warga Brazil yang berada di Lebanon. Pesawat KC-390 akan tetap berada di ibu kota Portugal sampai semua logistik ditentukan sehingga dapat beraksi dengan aman di wilayah Lebanon, yang menghadapi pemboman antara Israel dan kelompok Hizbullah. Pada tahap pertama ini, 220 warga Brasil akan diberangkatkan.
Menurut Kementerian Luar Negeri (MRE), setidaknya ada 21 ribu warga Brasil yang tinggal di Lebanon. Prioritasnya saat ini adalah mengeluarkan perempuan, anak-anak dan mereka yang tidak mampu membayar tiket penerbangan komersial. Presiden Luiz Inácio Lula da Silva yakin dia perlu bertindak cepat karena dia khawatir akan terjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah. Tidak ada keamanan dalam mendaratkan pesawat saat ini di bandara Beirut.
Brasil sedang bernegosiasi dengan Yordania, yang wilayah udaranya ditutup, untuk menggunakan perbatasan negara tersebut untuk mengevakuasi warga Brasil. Pihaknya juga mengevaluasi kemungkinan penyelamatan melalui Suriah, di mana situasinya juga tegang akibat serangan yang dilakukan oleh ISIS. [Daesh]. Ada juga kemungkinan bahwa pemerintah akan menggunakan perbatasan Türkiye dengan Lebanon untuk menyelamatkan warga Brasil. Meskipun strateginya belum final, pesawat Angkatan Udara akan tetap berada di Lisbon.
Lula mengatakan dia tidak akan membiarkan warga Brasil yang ingin meninggalkan Lebanon terkatung-katung. Pada momen-momen awal perang antara Israel dan kelompok ekstremis Hamas, Kementerian Luar Negeri berhasil mengeluarkan lebih dari seribu warga Brasil dari wilayah konflik. Pemerintah Brazil yakin bahwa mereka akan mencapai keberhasilan yang sama dalam upaya penyelamatan di Lebanon, namun ingin mendapat jaminan bahwa operasi penyelamatan akan dilakukan dengan aman sepenuhnya.